Sejarah Singkat The Rollies

Dibentuk di Bandung pada tahun 1967, The Rollies adalah band yang berjaya pada masanya dan masih produktif hingga saat ini. Para personilnya antara lain terdiri dari Bangun Sugito (vokal), Delly Joko Alipin (keyboard/ vokal) dan Teungku Zulian Iskandar (saksofon). Benny Likumahuwa (trombon), dan Bonny Nurdaya (gitar), Oetje F. Tekol (bass), Jimmy Manoppo (drum), Didit Maruto (terompet), dan juga pendiri dan mantan personilnya yaitu almarhum Deddy Stanzah dan Iwan Krisnawan.

The Rollies sudah menelurkan banyak album dari berbagai label. Album pertama The Rollies memuat lagu-lagu hits mancanegara direkam dan dirilis pada tahun 1969 oleh label Singapura, Phillips. Ini membuktikan bahwa kualitas The Rollies telah terkenal dan diakui hingga ke luar negeri. Usai tur musik di beberapa wilayah Asia Tenggara, The Rollies merilis album yang memuat karya original di bawah naungan label Remaco di Indonesia pada tahun 1971.

Band ini sangat produktif dan eksploratif dalam mengolah musiknya. Menilik karya- karyanya, rasanya terlalu sempit jika menggolongkan The Rollies dalam batasan genre soul, funk, jazz, rock, dan blues saja. Mereka selalu menawarkan sesuatu yang baru pada setiap albumnya. Tak hanya musik, tema lagu The Rollies pun beragam. Seperti lagu berjudul “Kemarau” karya Oetje F. Tekol memperoleh penghargaan Kalpataru dari Menteri Lingkungan Hidup Dr. Emil Salim karena dianggap menaruh perhatian pada masalah lingkungan hidup.

 

Catatan pribadi penggemar, David Tarigan :

“The Rollies lebih dari sekedar grup musik. Ia menyerupai geng. Sekumpulan anak muda yang memiliki budaya sendiri yang cukup kuat. Perpaduan antara sisi ‘bandel’ dengan kepiawaian mereka bermusik serta ekspresi keseluruhan yang spesial. Masing-masing personil memliki kepribadian yang kuat, namun secara kolektif mereka menjadi luar biasa. Seperti halnya dari cara berpakaian, gaya, dan sound. Mereka bahkan memiliki line clothing sendiri. Sungguh fashionable. Mereka pun identik dengan kata ‘pionir’. Ya, The Rollies adalah grup band pertama di Indonesia yang merekam penampilan live mereka dan dirilis. Mereka juga band pertama yang semua anggotanya mahir memainkan alat tiup dan pernah memadukan antara gamelan dengan musik pop/rock. The Rollies adalah visioner, hipster terdepan pada masa itu. Dan hebatnya, kiprahnya belum berhenti hingga sekarang. Semoga generasi sekarang serta yang mendatang tahu lagu-lagu The Rollies melalui ‘pahlawan-pahlawan’ musik era kini di dalam album Salute The Rollies dan kemudian tersambung kepada musik Indonesia dari berbagai jaman yang masih terkubur dan belum tersosialisasi yang sebenarnya adalah kekayaan seutuhnya dari negeri ini. Melalui album ini, saya berharap orang Indonesia paham makna kalimat ‘musik indonesia adalah tuan rumah di negeri sendiri’.